Saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah …
Baca artikel singkat dibawah mengenai Bagaimana seharusnya Egkau bergaul wahai saudariku! Apalagi dengan maraknya situs jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter dimana banyak sekali para wanita yang mengunggah foto-foto yang tidak menutup aurat dan bahkan foto-foto yang vulgar. Apakah engkau tidak malu pada Allah? Pada dirimu sendiri? Bukankah ISLAM telah mewajibkan engkau untuk menutup aurat? Apa yang menghalangimu untuk menutup aurat? Apakah Engkau takut tidak dapat jodoh, walaupun jodoh itu sudah Allah tetapkan untukmu? Apakah Engkau (Na'udzubillah) ingin memamerkan kemolekan tubuhmu? Wahai saudariku, sebagai saudari sesama muslim saya hanya bisa mengingatkan saja. Baca artikel dibawah sebagai pengingat sesama muslimah.Renungkan wahai saudariku...
Seperti yang telah kita ketahui bersama, Islam adalah agama yang
sempurna dan tidaklah satu perkara kecil pun melainkan telah diatur oleh
Islam. Begitu juga dalam perkara wanita, Islam juga telah mengaturnya.
Islam sangat memperhatikannya dan menempatkan para wanita sesuai dengan
kedudukannya. Dan agama yang mulia ini juga telah mengatur begaimana
adab-adab dalam bergaul, berpakaian, dan sebagainya. Di mana segala yang
diperintahkan dan diatur oleh Allah dan Rasul-Nya pasti terdapat
maslahah (kebaikan) di balik itu semua. Dan segala yang dilarang pasti
ada mafsadah (keburukan) baik mafsadah itu murni ataupun mafsadah itu
lebih besar daripada maslahah yang diperoleh.
Sungguh sangat menyedihkan sedikit demi sedikit aturan yang telah
dibuat oleh Allah dan Rasul-Nya dilanggar oleh anak Adam khususnya kaum
Hawa. Di antara fenomena yang kita saksikan bersama, kaum hawa dewasa
ini mulai menanggalkan dan luntur sifat malunya. Mereka tidak merasa
malu bergaul bebas dengan kaum Adam! Bahkan yang lebih mengenaskan,
banyak dari kaum hawa yang berani mengumbar aurat (berpakaian tapi
telanjang) di hadapan umum! Fainna lillahi wa inna ilaihi rooji’un!
Lantas bagaimanakah tatanan Islam mengenai sifat malu bagi wanita?
Maka cermatilah kisah yang difirmankan Allah berikut ini,
وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ
مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ
دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا
نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ (23)
فَسَقَى لَهُمَا
“Dan tatkala ia (Musa) sampai di sumber air negeri Mad-yan ia
menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya),
dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang
sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: “Apakah maksudmu (dengan
berbuat begitu)?” Kedua wanita itu menjawab: “Kami tidak dapat
meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan
(ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut
umurnya. Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya.” (Al Qoshosh : 23-24)
Lihatlah bagaimana bagusnya sifat kedua wanita ini, mereka malu berdesak-desakan dengan kaum lelaki untuk meminumkan ternaknya. LALU BAGAIMANA DENGAN WANITA SAAT INI! Sepertinya rasa malu sudah hampir sirna …
Tidak cukup sampai di situ kebagusan akhlaq kedua wanita tersebut.
Lihatlah bagaimana sifat mereka tatkala datang untuk memanggil Musa
‘alaihis salaam; Allah melanjutkan firman-Nya,
فَجَاءَتْهُ
إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ
لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ
الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita
itu berjalan penuh rasa malu, ia berkata, ‘Sesungguhnya bapakku
memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi
minum (ternak) kami.’” (Al Qoshosh : 25). Dengan penuh rasa malu, ia memanggil Musa. Sifat yang luar biasa …
Ayat yang mulia ini,menjelaskan bagaimana seharusnya kaum wanita
berakhlaq dan bersifat malu. Allah menyifati gadis wanita yang mulia ini
dengan cara jalannya yang penuh dengan rasa malu dan terhormat.
Amirul Mukminin Umar bin Khoththob radiyallahu ‘anhu mengatakan,
كانت مستتَرة بكم درْعها.
“Gadis itu menemui Musa sambil menutupi wajahnya dengan lengan
bajunya.” (Tafsirul Qur’anil ‘Azhiim, Ibnu Katsir). Lihat bagaimana
begitu pemalunya wanita-wanita itu! Seharusnya para wanita saat ini
mengambil contoh.
Maka wahai para wanita, sadarlah dari kelalaian ini. Kembalilah ke
jalan Rabbmu. Janganlah kalian tertipu dengan jebakan, bujukan, dan
propaganda syaithon yang ingin mengeluarkan para wanita dari sifat
keasliannya.
Dan batasilah pergaulan antara ikhwan dan akhwat, jangan sampai mudah
untuk bergaul bebas walaupun sudah memenuhi pakaian yang syar’i dan
sudah menjadi anggota Keluarga Muslim. Dan ingatlah syaithon akan selalu
menyesatkan anak Adam, sehingga perkara yang semula dianggap jelek akan
dibuat samar oleh syaithon sehingga perkara yang terlarang ini (bergaul
tanpa batas antara ikhwan dan akhwat) menjadi kelihatan baik dan
dianggap biasa.
Ingatlah wejangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits dari Usamah bin Zaid,
مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Tidak ada godaan yang kutinggalkan yang lebih dahsyat bagi para pria selain dari godaan para wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2741)
Hanya Allah yang beri taufik. Moga Allah anugerahkan pada kita sifat yang mulia ini.
Catatan masa silam, direvisi ulang, 18 Rabi’uts Tsani 1432 (23/03/2011) di Riyadh-KSA
Sumber : www.rumaysho.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar