Tampilkan postingan dengan label Islamic. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islamic. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Desember 2016

Mengenal Thibbun Nabawi (Pengobatan Ala Nabi)

Mengenal Pengobatan Thibbun Nabawi
Bagi beberapa orang mungkin sudah mengenal mengenai khasiat jinten hitam (habbatussauda), madu dan juga tindakan kesehatan bekam atau yang juga sering disebut hijamah. Namun apakah anda sudah mengetahui bahwa khasiat jinten hitam, madu dan juga bekam adalah hal yang sudah tertulis pada ayat ayat Al Quran? Ya hal hal mengenai segala sesuatu yang telah ditulis atau disebutkan didalam Al Quran dan As Sunnah Shahih yang berkaitan dengan ilmu kesehatan atau pengobatan disebut sebagai Thibbun Nabawi. Thibbun Nabawi adalah kumpulan mengenai apa yang Shahih berdasarkan dari petunjuk Rasululllah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Thibbun Nabawi jika dicari definisinya adalah (metode) pengobatan yang diucapkan, dilakukan dan ditetapkan dan diamalkan oleh Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan merupakan sangkaan namun khasiatnya dapat mengobati  penyakit jasad, indera dan bahkan ruh. Oleh karena itu thibbun nabawi sebenarnya adalah keharusan yang mutak, bukan sunnah seperti yang dianggap oleh kebanyakan orang pada umumnya. Pendapat bahwa pengobatan thibbun nabawi merupakan mubah dapat dilihat dalam pendapat Syaikh Al Ustaimin rahimahullah yang berkata “Hijamah (bekam” adalah pengobatan, bukan sunnah.” Sedangkan meminum madu sangat dianjurkan seperti dalam pendapat beliau lainnya “meminum madu – misalnya – syariat menganjurkan diminum karna ada firman Allah “sebagai penyembuh bagi manusia” dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai madu akan tetapi apakah kita er-taqarrub (beribadah) kepada Allah dengan meminum madu? Tidak. Terlepas dari ikhtilaf Ulama menentukan apakah mubah atau sunnah, tentunya jika kita mengambilnya sebagai mubah maka ia bisa menjadi bernilai pahala yang tentunya seusai dengan niat atau ia akan menadi wasilah karena ketaatan.

Senin, 25 Januari 2016

Lebih jauh tentang khasiat habbatussauda (Jinten Hitam)

Khasiat habbatussauda sangatlah banyak dan sudah dipercaya semenjak jaman kenabian. Karena hal ini termaktub dalam beberapa Hadits nabi shalallahu 'alahi wassalam, yang bunyinya :


Khasiat luar biasa Habbatussauda' (Jinten hitam) dalam hadits dan ilmu medis

Jum'at, 5 Rabiul Akhir 1434 H / 15 Februari 2013 22:30
Khasiat luar biasa Habbatussauda' (Jinten hitam) dalam hadits dan ilmu medis
Biji Habba Sauda' Asli
(Arrahmah.com) – Hadist Tentang Khasiat Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/02/15/khasiat-luar-biasa-habbatussauda-jinten-hitam-dalam-hadits-dan-ilmu-medis.html#sthash.vwTLpQ3b.dpuf

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مَنْصُورٍ

عَنْ خَالِدِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : خَرَجْنَا وَمَعَنَا غَالِبُ بْنُ أَبْجَرَ فَمَرِضَ فِي الطَّرِيقِ فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ وَهُوَ مَرِيضٌ فَعَادَهُ ابْنُ أَبِي عَتِيقٍ فَقَالَ لَنَا : عَلَيْكُمْ بِهَذِهِ الْحُبَيْبَةِ السَّوْدَاءِ فَخُذُوا مِنْهَا خَمْسًا أَوْ سَبْعًا فَاسْحَقُوهَا ثُمَّ اقْطُرُوهَا فِي أَنْفِهِ بِقَطَرَاتِ زَيْتٍ فِي هَذَا الْجَانِبِ وَفِي هَذَا الْجَانِبِ فَإِنَّ عَائِشَةَ حَدَّثَتْنِي أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : «إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ» قُلْتُ : وَمَا السَّامُ ؟ قَالَ : «الْمَوْتُ»

……. Dari Khalid bin sa’ad, beliau berkata : kami keluar bersama ghalib bin abhar kemudian beliau sakit dalam perjalanan maka kami datang di madinah beliau sakit, kemudian Ibn Abi Atiq menjenguk beliau kemudian berkata kepada kami : pakailah Habbah sauda ini dan ambilah lima atau tujuh haluskanlah kemudian taburkan pada hidung dengan beberapa tetsan minyak pada sisi ini dan sisi ini karena sesungguhnya Aisya Radliallahu anha meriwayatkan pada ku sesungguhnya beliau mendengar Nabi Shalallahu 'Alaihi wasallam, bersabda :

“Sesungguhnya Habbah sauda ini adalah penawar dari segala penyakit kecuali al Sam.

Kemudian saya berkata : apa itu al Sam ?

beliau menjawab : Kematian”.



حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُمَا أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ فِي الْحَبَّةِ السَّوْدَاءِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا السَّامَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَالسَّامُ الْمَوْتُ وَالْحَبَّةُ السَّوْدَاءُ الشُّونِيزُ
…..dari abu hurairoh sesungguhnya beliau mendengan Rasululloh Shalallahu 'Alaihi wasallam bersabda :
” Dalam habbatus sauda’ (jintan hitam) terdapat obat dari segala penyakit kecuali al sam.”
Ibnu Syihab berkata; Maksud dari al sam adl maut sedangkan habbatus sauda’ adl syuniz.
khasiat habbatussauda untuk kesehatan
Percaya atau tidak kita sebagai seorang muslim/muslimah harus percaya terhadap hadits nabi yang shahih. Memang habbatussauda bukan hanya dari hadits yang mengabarkan akan khasiatnya. Tetapi jika dilihat dari ilmu kedokteran (secara ilmiah) juga sudah banyak literatur yang mengabarkan akan banyaknya khasiat habbatussauda untuk kesehatan.

Mengenal Habbatussauda (Jinten Hitam)
Jintan hitam atau lebih dikenal dengan sebutan Habbatussauda (Nigella sativa Linn.) adalah rempah-rempah yang biasa digunakan untuk tanaman obat. Rempah ini mempunyai bentuk berupa butiran biji berwarna hitam yang sudah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah lainnya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman rempah ini telah digunakan sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.

Khasiat Habbatussauda (Jinten Hitam)

 Khasiat habbatussauda yang paling terkenal yaitu menambah atau menguatkan sistem kekebalan tubuh dan memperlancar peredaran darah. Kedua khasiat ini sangatlah berguna untuk tubuh manusia. Menurut ilmu kedokteran jika sistem imun kita kebal , maka secara otomatis akan susah terjangkit suatu penyakit sehingga benar adanya mengenai hadits nabi bahwa habbatussauda merupakan obat dari segala penyakit kecuali kematian.

Sumber : http://www.klatenherbal.com/manfaat-habbatussauda/
Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.” - See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/02/15/khasiat-luar-biasa-habbatussauda-jinten-hitam-dalam-hadits-dan-ilmu-medis.html#sthash.vwTLpQ3b.dpuf


Khasiat luar biasa Habbatussauda' (Jinten hitam) dalam hadits dan ilmu medis

Jum'at, 5 Rabiul Akhir 1434 H / 15 Februari 2013 22:30
Khasiat luar biasa Habbatussauda' (Jinten hitam) dalam hadits dan ilmu medis
Biji Habba Sauda' Asli
(Arrahmah.com) – Hadist Tentang Khasiat Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/02/15/khasiat-luar-biasa-habbatussauda-jinten-hitam-dalam-hadits-dan-ilmu-medis.html#sthash.vwTLpQ3b.dpuf

Jumat, 27 November 2015

Menundukkan Pandangan [Renungan]

Menundukkan Pandangan [Renungan] - Sebegitu berpengaruhnyakah mata bagi hati kita?. Saya akan selalu menjawab sangat. Tidaklah berlebihan jika fenomena-fenomena kehancuran moral yang ada dihubungkan dengan sakitnya mata kita.


Mata sangatlah berperan penting untuk membentuk diri seorang manusia, sama seperti halnya hati yang mengatur aktivitas akal dan jasad. Mata yang sehat akan membawa manusia kepada dzikrullah, melihat sesuatu yang akan selalu mengingatkan kita pada kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala. Sedangkan mata yang sakit adalah mata yang setiap pandangannya hanya mengalir hawa nafsu. Membuat otak selalu berfikiran ngeres saat memandang sesuatu. Dan yang paling sering menjadi masalah adalah memandang lawan jenis. Astagfirullahal adzim

Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman :
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS An Nur 30).

Apalagi ditambah dengan adanya pemandangan yang tidak sopan dalam film-film maupun acara lainnya di TV yang hanya mengajarkan nilai-nilai jelek saja. Menonjolkan perempuan dengan gaya seronok dan pesan-pesan implisit yang merangsang terutama bagi kalangan usia anak-anak dan remaja yang pikirannya sangat imajinatif dan suka coba-coba.

Terlalu berlebihan mungkin jika saya kaitkan beberapa fenomena-fenomena tersebut dengan sakitnya mata. Tapi justru saya semakin yakin bahwa mata memang memiliki peranan yang sangat penting karena setiap pemandangan yang menggoda dapat menggerakkan hati kita untuk berbuat.

Maka tidaklah salah kalau akhirnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam pernah memutar kepala Fudhail yang saat itu sampai bengong melihat seorang perempuan yang ditemuinya.

Dan akhirnya perintah untuk menundukkan pandangan (Ghadhdhul Bashar) memang merupakan penyelesaian yang tepat untuk fenomena sakitnya mata kita. Tidak hanya bagi laki-laki atau perempuan saja, karena keduanya mempunyai potensi yang sama untuk berbuat salah.

Menjaga hati tidaklah mudah. Karena itulah kita harus mulai mewaspadai hal-hal sekecil apapun yang beresiko pada terkotorinya hati kita. Mengingat banyaknya pemandangan mengenaskan yang tersedia gratis setiap saat dan membuat kita sakit perut. Yah, senantiasa menundukkan pandangan dari lawan jenis adalah kewajiban. Kalaupun dengan tidak sengaja melihat mereka, maka segera beristighfar dan tentu saja tidak melanjutkan lagi dengan pandangan kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. Bukan berarti pula memandang sekali tapi dengan tenggang waktu bermenit-menit, karena seringkali kita memudahkan aturan-aturan dengan mengenyampingkan rasa malu demi untuk kepentingan nafsu kita.

"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."(Al Hasyr 18).

"Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala niscaya Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya."(QS At Talaq 4).

Minggu, 22 November 2015

Beberapa Sikap Yang Disukai Manusia

SIKAP-SIKAP YANG DISUKAI MANUSIA

oleh : Fariq bin Gasim Anuz

Sikap yang disukai manusia

[1]. Manusia suka kepada orang yang memberi perhatian kepada orang lain.
Diantara bentuk perhatian kepada orang lain, ialah mengucapkan salam, menanyakan kabarnya, menengoknya ketika sakit, memberi hadiah dan sebagainya. Manusia itu membutuhkan perhatian orang lain. Maka, selama tidak melewati batas-batas syar'I, hendaknya kita menampakkan perhatian kepada orang lain. seorang anak kecil bisa berprilaku nakal, karena mau mendapat perhatian orang dewasa. orang tua kadang lupa bahwa anak itu tidak cukup hanya diberi materi saja. Merekapun membutuhkan untuk diperhatikan, ditanya dan mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Apabila kasih sayang tidak didapatkan dari orang tuanya, maka anak akan mencarinya dari orang lain.

[2]. Manusia suka kepada orang yang mau mendengar ucapan mereka
Kita jangan ingin hanya ucapan kita saja yang didengar tanpa bersedia mendengar ucapan orang lain. kita harus memberi waktu kepada orang lain untuk berbicara.Seorang suami -misalnya-ketika pulang ke rumah dan bertemu istrinya, walaupun masih terasa lelah, harus mencoba menyediakan waktu untuk mendengar istrinya bercerita. Istrinya yang ditinggal sendiri di rumah tentu tak bisa berbicara dengan orang lain. Sehingga ketika sang suami pulang, ia merasa senang karena ada teman untuk berbincang-bincang. Oleh karena itu, suami harus mendengarkan dahulu perkataan istri. Jika belum siap untuk mendengarkannya, jelaskanlah dengan baik kepadanya, bahwa dia perluistirahat dulu dan nanti ceritanya dilanjutkan lagi.
Contoh lain, yaitu ketika ketika teman kita berbicara dan salah dalam bicaranya itu, maka seharusnya kita tidak memotong langsung, apalagi membantahnya dengan kasar. kita dengarkan dulu pembicaraannya hingga selesai, kemudian kita jelaskan kesalahannya dengan baik.

[3]. Manusia suka kepada orang yang menjauhi debat kusir
Allah berfirman, yang artinya: "Serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah, dan nasehat yang baik, dan debatlah mereka dengan cara yang baik".
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dalam kasetnya, menerangkan tentang ayat:serulah kepada jalan Rabbmu dengan hikmah. Beliau berkata, "manusia tidak suka suka kepada orang yang berdiskusi dengan hararah (dengan panas). Karena umumnya orang hidup dengan latar belakang....dan pemahaman yang berbeda dengan kita dan itu sudah mendarah daging....sehinnga para penuntut ilmu, jika akan berdiskusi dengan orang yang fanatik terhadap madzhabnya, (maka) sebelum berdiskusi dia harus mengadakan pendahuluan untuk menciptakan suasana kondusif antara dia dengan dirinya. target pertama yang kita inginkan ialah agar orang itu mengikuti apa yang kita yakini kebenarannya, tetapi hal itu tidaklah mudah. Umumnya disebabkan fanatik madzhab, mereka tidak siap mengikuti kebenaran. target kedua, minimalnya dia tidak menjadi musuh bagi kita. Karena sebelumnya tercipta suasana yang kondusif antara kita dengan dirinya. Sehingga ketika kita menyampaikan yang haq, dia tidak akan memusuhi kita disebabkan ucapan yang haq tersebut. Sedangkan apabila ada orang lain yang ada yang berdiskusi dalam permasalahan yang sama, namun belum tercipta suasana kondusif antara dia dengan dirinya, tentu akan berbeda tanggapannya.

[4]. Manusia suka kepada orang yang memberikan penghargaan dan penghormatan kepada orang lain
Nabi mengatakan, bahwa orang yang lebih muda harus menghormati orang yang lebih tua, dan yang lebih tua harus menyayangi yang lebih muda. Permasalahan ini kelihatannya sepele. Ketika kita shalat di masjid..namun menjadikan seseorang tersinggung karena dibelakangi. Hal ini kadang tidak sengaja kita lakukan. Oleh karena itu, dari pengalaman kita dan orang lain, kita harus belajar dan mengambil faidah. Sehingga bisa memperbaiki diri dalam hal menghormati orang lain. Hal-hal yang membuat diri kita tersinggung, jangan kita lakukan kepada orang lain. Bentuk-bentuk sikaptidak hormat dan pelecehan, harus kita kenali dan hindarkan.
Misalnya, ketika berjabat tangan tanpa melihat wajah yang diajaknya. Hal seperti itu jarang kita lakukan kepada orang lain. Apabila kita diperlakukan kurang hormat, maka kita sebisa mungkin memakluminya. Karena-mungkin-orang lainbelum mengerti atau tidak menyadarinya. Ketika kita memberi salam kepada orang lain, namun orang tersebut tidak menjawab, maka kita jangan langsung menuduh orang itu menganggap kita ahli bid'ah atau kafir. Bisa jadi, ketikaitu dia sedang menghadapi banyak persoalan sehingga tidak sadar ada yang memberi salam kepadanya, dan ada kemungkinan-kemungkinan lainnya. Kalau perlu didatangi dengan baik dan ditanyakan,agar persoalannya jelas. Dalamhal ini kita dianjurkan untuk banyak memaafkan orang lain.
Allah berfirman,yang artinya: "Terimalah apa yang mudah dari akhlaq mereka dan perintahkanlah orang lain mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh."(QS Al-A'raaf 199).

[5].Manusia suka kepada orang yang memberi kesempatan kepada orang lain untuk maju
Sebagai seorang muslim,seharusnya senang jika saudara kita maju, berhasil atau mendapatkan kenikmatan, walaupun secara naluri manusia itu tidak suka, jika ada orang lain yang melebihi dirinya. Naluri seperti ini harus kita kekang dan dikikis sedikit demi sedikit. Misalnya, bagi mahasiswa. Jika di kampus ada teman muslim yang lebih pandai daripada kita. Maka kita harus senang. Jika kita ingin seperti dia, maka harus berikhtiar dengan rajin belajar dan tidak bermalas-malasan. Berbeda dengan orang yang dengki, tidak suka jika temannya lebih pandai dari dirinya. Malahan karena dengkinya itu dia bisa-bisa memboikot temannya dengan mencuri catatan pelajarannya dansebagainya.

[6]. Manusia suka kepada orang yang tahu berterima kasih atau suka membalas kebaikan
Hal ini bukan berarti dibolehkan mengharapkan ucapan terima kasih atau balasan dari manusia jika kita berbuat kebaikan terhadap mereka. Akan tetapi hendaklah tidak segan-segan untuk mengucapkan terima kasih dan membalaskebaikan yang diberikan orang lain kepada kita.

[7]. Manusia suka kepada orang yang memperbaiki kesalahan orang lain tanpa melukai perasaannya.
Kita perlu melatih diri untuk menyampaikan ungkapan kata-kata yamg tidak menyakiti perasaan orang lain dan tetapSampai kepada tujuan yang diinginkan.Dalam sebuah buku diceritakan, ada seorang suami yang memberikan ceramah dalam suatu majelis dengan bahasa yang cukup tinggi, sehingga tidak bisa dipahami oleh yang mengikuti majelis tersebut. Ketika pulang, dia menanyakan pendapat istrinya tentang ceramahnya. Istrinya menjawab dengan mengatakan, bahwa jika ceramah tersebut disampaikan di hadapan para dosen, maka tentunya akan tepat sekali.
Ucapan itu merupakan sindiran halus, bahwa ceramah itu tidak tepat disampaikan di hadapan hadirin saat itu, dengan tanpa mengucapkan perkataan demikian. Hal ini bukan berarti kita harus banyak berbasa-basi atau bahkanmembohongi orang lain. Namun hal ini agar tidak melukai perasaan orang, tanpa kehilangan maksud untuk memperbaikinya.

Sumber  : Majalah As-Sunnah edisi 03 - 04/ V11/ 1424/ 2003 M

Senin, 21 September 2015

Mengenal Rukun Islam kelima yaitu Haji

Ibadah Haji

Ibadah haji adalah salah satu rukun islam dari kelima rukun islam lainnya yaitu  syahadat, shalat, zakat dan puasa. Jika anda beragama Islam maka Ibadah haji menjadi suatu kewajiban yang harus anda tunaikan jika syarat terpenuhi. Berikut adalah dalil kewajiban Haji bagi umat islam menurut Al-Qur'an :

 ( وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنْ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلا (سورة آل عمران: 97

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran: 97)

Atau menurut Hadits :

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا وَرَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

"Islam ditegakkan di atas lima perkara, per-saksian bahwasanya tiada Ilah yang sebenarnya selain Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bahwasanya Muhammad adalah Rasul utusan Allah Subhanahu wa Ta'ala , menegakkan shalat, menunaikan zakat, mengerjakan ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan." ( HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

ibadah haji rukun islam yang kelima


Seperti halnya rukun islam lainnya yang sudah ditetapkan waktu pelaksanaanya, Haji juga sudah ditetapkan waktunya yaitu setahun sekali pada bulan Dzulhijjah. Adalah suatu hal yang aneh jika melaksanakannya diluar bulan Dzulhijjah, bukan hanya suatu keanehan akan tetapi ibadahnya juga tidak diterima sebagai Ibadah haji karena tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jika rukun islam yang lain bisa dilaksanakan di mana saja, lain halnya dengan rukun islam yang satu ini yang tempat untuk melakukan ibadahnya sudah ditentukan yaitu di Mekah, Arab Saudi. Jika anda menemukan suatu bangunan yang menyerupai ka'bah, maka itu hanyalah sebuah bangunan tiruan yang digunakan untuk Manasik Haji yaitu peragaan Ibadah haji sebelum melaksanakan yang sesungguhnya.

Salah satu hikmah besar dari Ibadah Haji adalah untuk belajar ikhlas karena membutuhkan pengorbanan khususnya pengorbanan harta yang tidak sedikit. Sebaliknya menunaikannya bukanlah suatu ajang untuk pamer kekayaan ataupun untuk meraih gelar haji semata. Dimana sebagian besar sebuah tradisi di Indonesia nama akan berawalan "H" untuk laki-laki atau "Hj" bagi seorang perempuan yang sudah menunaikan Ibadah Haji. Dan bahkan panggilanpun juga akan berubah.

Sebagai umat islam hendaklah kita segera menunaikan Ibadah Haji jika syarat-syarat sudah terpenuhi. Atau minimal kita sudah berniat sedini mungkin dan berdo'a supaya kita bisa menunaikan rukun islam yang kelima ini.